VLOOD.ID - Jepang, negara yang dikenal dengan kemajuan teknologinya dan budaya yang kaya, kini berada di ambang kepunahan. Bagaimana tidak? Angka kematian di Jepang jauh lebih tinggi dibandingkan angka kelahiran.
Tekanan hidup yang tinggi, depresi, dan fenomena sosial seperti hikikomori (mengurung diri) membuat banyak generasi muda enggan menikah dan memiliki anak.
Pemerintah Jepang telah menyebut situasi ini sebagai krisis nasional dan berupaya keras untuk menunda kepunahan yang semakin mendesak.
Krisis Regenerasi di Jepang
Krisis regenerasi di Jepang disebabkan oleh penurunan angka kelahiran yang signifikan. Pada tahun 2022, angka kelahiran di Jepang hanya mencapai 771.000, turun di bawah 800.000 untuk pertama kalinya sejak pencatatan dimulai pada tahun 1899.
Sebaliknya, angka kematian mencapai rekor tertinggi, yaitu lebih dari 1,56 juta. Tingkat kesuburan di Jepang juga sangat rendah, hanya 1,34% per wanita, jauh dari angka ideal 2,1% yang diperlukan untuk menjaga populasi.
Fenomena ini disebut "sosika mondai" atau masalah penurunan kelahiran. Sejak tahun 1975, Jepang telah mengalami pasang surut kelahiran, dengan banyak generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau memiliki anak. Faktor-faktor seperti tekanan ekonomi, biaya hidup yang tinggi, dan perubahan nilai sosial menjadi penyebab utama.
Fenomena Bankonka dan Hikikomori
Salah satu fenomena yang memperparah krisis regenerasi di Jepang adalah bankonka, yaitu budaya menunda atau menghindari pernikahan. Banyak perempuan Jepang memilih untuk fokus pada karir daripada menikah dan memiliki anak.
Selain itu, biaya pengasuhan anak yang mahal dan sistem pernikahan yang rumit, seperti pergantian nama marga, membuat banyak pasangan enggan memiliki keturunan.
Fenomena lain yang mengkhawatirkan adalah hikikomori, di mana individu mengisolasi diri dari masyarakat selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Hikikomori seringkali disebabkan oleh tekanan sosial, depresi, dan rasa tidak berharga. Kondisi ini semakin mengurangi interaksi sosial dan peluang untuk membentuk keluarga.