Sisi Gelap Kesuksesan

Mengapa Banyak Orang Sukses Justru Kesepian?

Mengapa Banyak Orang Sukses Justru Kesepian?

VLOOD.ID, TEMBILAHAN - Setiap orang tentu ingin sukses. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa kesuksesan tidak datang tanpa harga. Banyak yang berpikir bahwa sukses hanya soal kerja keras, keberuntungan, atau privilege. Tapi di balik gemerlapnya, ada sisi kelam yang sering terlupakan: kesepian, pengorbanan, bahkan dibenci oleh orang lain.

Untuk mencapai puncak, seseorang harus siap mengambil risiko, tahan dikritik, bahkan menghadapi rasa sepi yang tidak semua orang sanggup tanggung. Mereka yang berani terus belajar, bekerja lebih keras saat orang lain santai, adalah yang punya peluang lebih besar. Tapi... apakah itu sepadan?

Elon Musk en DOGE: Wat je moet weten over het Department of Government ...

Elon Musk: Tokoh Sukses yang Kesepian

Nama Elon Musk mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Ia dikenal sebagai inovator jenius di balik Tesla, SpaceX, dan kini juga mengakuisisi Twitter. Tapi tahukah kamu bahwa di balik pencapaiannya, Elon justru mengaku kesepian?

Dalam sebuah wawancara, ia bahkan pernah berkata bahwa keabadian bisa membuat manusia justru semakin merasa terasing. Hal ini ia ungkapkan meskipun ia tengah mengembangkan teknologi untuk memperpanjang usia manusia. Ia juga sempat mengungkapkan rasa depresinya dan menangis saat diwawancara New York Times pada 2017.

Masa kecil Elon pun tidak mudah. Ia tumbuh di Afrika Selatan dan mengalami banyak penolakan di lingkungan sosialnya. Ia merasa asing, kesulitan beradaptasi, bahkan menjadi korban bullying. Meski punya privilege dan bakat, jalan hidupnya tetap penuh tantangan.

The Steve Jobs Presentation that Revolutionised Apple

Banyak Orang Sukses, Tapi Gagal di Kehidupan Pribadi

Tak hanya Elon Musk. Banyak tokoh sukses dunia seperti Steve Jobs juga mengalami dinamika yang sama. Mereka meraih sukses dalam karir, namun kerap gagal dalam membangun hubungan pribadi yang sehat dan bermakna.

Sebuah penelitian psikologi menyebutkan bahwa kesuksesan bisa dikategorikan dalam dua hal:

  • Kesuksesan Karir – Jabatan tinggi, uang, popularitas.
  • Kesuksesan Hidup – Kesehatan mental, relasi yang bermakna, dan kebahagiaan sejati.

Sayangnya, banyak orang terlalu fokus pada yang pertama dan mengabaikan yang kedua. Mereka mengorbankan waktu, keluarga, bahkan kesehatan demi mengejar target karir yang tinggi. Padahal, hidup yang seimbang adalah kunci kebahagiaan jangka panjang.

Kesepian Lebih Sering Dialami Laki-laki

Fakta menarik lainnya, menurut psikolog Thomas Joiner, laki-laki cenderung lebih sering merasakan kesepian karena kesuksesan. Mengapa? Karena secara budaya, laki-laki lebih dituntut untuk berhasil secara finansial. Harga diri mereka pun seringkali dikaitkan dengan karir.

Namun, terlalu fokus mengejar karir bisa berdampak serius. Banyak pensiunan yang dulu sukses justru mengalami gangguan kesehatan dan kehilangan tujuan hidup setelah berhenti bekerja.

Sukses Tanpa Arrogansi: Apakah Mungkin?

Banyak orang berpikir bahwa untuk sukses harus arogan, dominan, dan keras kepala. Namun riset lain menunjukkan bahwa pemimpin yang rendah hati justru memiliki performa lebih baik dalam jangka panjang.

Artinya, menjadi sukses tidak berarti harus kehilangan empati atau mengorbankan sisi kemanusiaan. Sukses sejati adalah saat seseorang mampu menjadi pribadi yang berpengaruh tanpa kehilangan jati dirinya.

Sukses yang Seimbang

Untuk mencapai hidup yang utuh, tim edukasi psikologi dan pengembangan diri seperti Satu Persen menyusun kurikulum “Life Skills” yang terdiri dari empat level:

  • Level 1: Kebutuhan Dasar – Cashflow, hubungan sehat, tempat tinggal yang layak.
  • Level 2: Manajemen Risiko – Dana darurat, asuransi, kesehatan fisik & mental.
  • Level 3: Pengembangan Diri dan Karir – Passion, karir, investasi, relasi bermakna.
  • Level 4: Memberi Dampak – Mengajar, memberi kontribusi sosial, makna hidup.

Jadi, kesuksesan yang seimbang bukanlah mimpi. Namun perlu kesadaran, strategi, dan manajemen kehidupan yang bijak.

Re-definisi Kesuksesan

Sukses tidak melulu soal uang, jabatan, atau popularitas. Sukses sejati adalah ketika kita bisa hidup bahagia, sehat secara fisik dan mental, punya hubungan yang bermakna, serta merasa punya tujuan dalam hidup.

Mungkin saat ini kamu merasa tertinggal, dibenci, atau bahkan kesepian. Tapi ingat, kesuksesan bukan tujuan akhir, melainkan proses panjang yang harus kita jalani setiap hari

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index