Angka Mengakhiri Hidup yang Tinggi
Jepang juga dikenal sebagai "Nation of Suicide" atau bangsa yang memiliki budaya mengakhiri hidup. Pada tahun 2019, lebih dari 20.000 warga Jepang mengakhiri hidup mereka.
Budaya ini memiliki akar sejarah yang dalam, seperti praktik seppuku (harakiri) yang dilakukan oleh samurai sebagai bentuk kehormatan.
Meskipun pemerintah telah berupaya mengurangi angka ini, tekanan hidup dan stigma terhadap kesehatan mental membuat masalah ini sulit diatasi.
Dampak Krisis Regenerasi terhadap Ekonomi
Krisis regenerasi tidak hanya mengancam populasi Jepang, tetapi juga perekonomiannya. Dengan populasi yang menua dan kurangnya generasi muda, Jepang menghadapi kekurangan tenaga kerja.
Pada tahun 2050, diprediksi hanya 8,6% populasi Jepang yang berusia 0-14 tahun. Hal ini berdampak pada sektor ekonomi, termasuk industri otomotif yang pernah menjadi kebanggaan Jepang. China kini telah melampaui Jepang sebagai eksportir mobil terbesar dunia.