VLOOD.ID - APBN di wilayah Riau mencatatkan capaian impresif hingga akhir April 2025 dengan surplus sebesar Rp584,43 miliar. Data ini dirilis oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau, mencerminkan pengelolaan fiskal yang efisien dan dukungan kuat dari penerimaan negara, khususnya dari sektor Bea Keluar.
“Kinerja APBN di Riau menunjukkan kondisi yang sehat dengan tetap mencatatkan surplus, yang mencerminkan pengelolaan anggaran yang efisien serta dukungan dari sektor penerimaan negara yang kuat, khususnya dari bea keluar,” ungkap Heni, Sabtu (24/5/2025).
Sementara itu untuk pendapatan negara di Riau tercatat mencapai Rp8.936,98 miliar, mengalami lonjakan 57,30 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 (year-on-year/y-on-y). Lonjakan ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan drastis penerimaan Bea Keluar yang mencapai 1.097,48 persen (y-on-y).
Namun demikian, pendapatan pajak mengalami sedikit kontraksi sebesar 0,51 persen, terutama akibat penurunan pada Pajak Penghasilan (PPh).
Di sisi lain, penerimaan Bea Cukai terus menunjukkan performa impresif dengan capaian 200,66 persen dari target tahunan, yakni sebesar Rp3.838,02 miliar.
Untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terealisasi sebesar Rp461,28 miliar, mengalami kontraksi sebesar 4,41 persen (y-on-y).
"Total belanja negara hingga akhir April 2025 mencapai Rp8.352,55 miliar, mengalami kontraksi 8,14 persen (y-on-y). Hal ini didorong oleh penurunan belanja Pemerintah Pusat sebesar 27,71 persen, seiring berkurangnya pagu anggaran dibanding tahun sebelumnya," jelasnya.
Namun, belanja transfer ke daerah mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan 0,28 persen (y-on-y), mencapai Rp6.374,96 miliar.
"Kontribusi besar datang dari Dana Bagi Hasil (DBH) yang mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 55,09 persen," urianya.