VLOOD.ID - Seekor beruang madu jantan yang sempat menghebohkan warga Desa Makmur Sejahtera, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, berhasil dievakuasi dalam operasi penyelamatan yang dilakukan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama mitra konservasi dan masyarakat.
Satwa dilindungi tersebut diketahui memasuki kawasan permukiman pada Minggu malam, 18 Mei 2025, dan langsung menjadi perhatian warga setempat. Menanggapi laporan itu, tim BBKSDA Riau langsung bergerak cepat.
“Tim kami segera berkoordinasi dengan Penjabat Kepala Desa Makmur Sejahtera, perangkat desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Hasil koordinasi tersebut menghasilkan keputusan untuk memasang kandang jebak di lokasi terakhir kemunculan beruang, dengan melibatkan warga setempat,” ungkap Kepala BBKSDA Riau, Supartono, Sabtu (24/5/2025).
Jebakan Dipasang, Satwa Selamat
Tim lapangan, yang didukung oleh YTNTN, Yayasan Arsari Djojohadikusumo, serta masyarakat, memasang kandang jebak di area yang sebelumnya dilaporkan sebagai titik kemunculan beruang. Namun, upaya pertama pada Selasa, 20 Mei 2025 belum berhasil karena meskipun umpan habis, pintu jebakan tidak tertutup.
Tim lalu melakukan perbaikan pada sistem pemicu jebakan untuk memastikan efektivitas dan keamanan bagi satwa.
Usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil. Pada Rabu, 21 Mei 2025, beruang madu jantan berhasil tertangkap dalam kondisi sehat. Setelah dilakukan observasi awal, BBKSDA Riau memutuskan untuk melepasliarkan beruang tersebut ke habitat aslinya di kawasan hutan konservasi Provinsi Riau.
Pentingnya Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Selain evakuasi, tim juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih memahami pentingnya pelestarian satwa liar serta cara menghindari konflik dengan hewan-hewan yang dilindungi.
“Kami juga menyampaikan agar warga tidak bertindak anarkis terhadap satwa yang dilindungi dan menjelaskan konsekuensi hukum bagi pelanggar. Jika terjadi konflik satwa, masyarakat diharapkan segera melapor dan berkoordinasi dengan BBKSDA Riau,” tambah Supartono.
Masyarakat juga diminta untuk tidak beraktivitas sendirian di ladang, terutama saat pagi dan malam hari, karena waktu-waktu tersebut kerap menjadi saat aktif satwa liar.