Selain itu, ditemukan pula cairan bebas berwarna kelabu kecoklatan yang berbau busuk pada rongga perut, serta jaringan appendix (usus buntu) yang pecah atau perforasi. Temuan ini menjadi petunjuk penting bagi penyidik dalam mengungkap rangkaian kejadian yang berujung pada kematian K.
Namun demikian, penyebab pasti kematian K belum dapat ditentukan sepenuhnya. Tim forensik masih menunggu hasil pemeriksaan histopatologi anatomi forensik untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih mendalam mengenai penyebab kematian K.
"Proses penyelidikan akan terus berlanjut untuk memastikan keadilan bagi K dan keluarganya," tegas Fahrian.