VLOOD.ID - Gubernur Riau Abdul Wahid mengungkapkan kenangan masa kecilnya saat mengunjungi Desa Sungai Simbar, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Dalam pertemuan dengan masyarakat, ia berbagi cerita penuh nostalgia tentang kehidupannya di desa ini.
“Umur 40 hari saya dibawa ke sini (Simbar), artinya saya dari kecil memang tinggal di Simbar ini. Teman-teman saya banyak, waktu kecil saya sering telanjang mandi di parit,” ungkapnya, disambut tawa warga, dikutip vlood.id dari laman tiktok Abdul Wahid Bermawrah.
Kenangan itu membawa Gubernur Abdul Wahid kembali ke masa kecilnya, di mana jembatan di desa bukan sekadar penghubung jalan, tetapi juga menjadi arena bermain bagi anak-anak.
“Jembatan bagi anak-anak Simbar itu tempat latihan salto, terjun ke sungai. Waktu kecil, kami tidak takut buaya, padahal di sini banyak buaya. Alhamdulillah, sampai sekarang saya belum jadi buaya darat,” candanya, yang kembali disambut gelak tawa warga.
Dari Anak Kampung ke Kursi Gubernur: Komitmen untuk Desa
Dalam pidatonya, Abdul Wahid menegaskan bahwa dirinya adalah anak desa sejati yang tumbuh dan besar di Simbar.
“Kalau saya ceritakan kehidupan jadi orang Simbar, semua orang tahu bahwa saya ini orang kampung. Saya lahir di kampung, tumbuh di kampung, Insya Allah ke depan kebijakan saya juga akan memperhatikan kampung,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintahannya akan berfokus pada pembangunan desa-desa terpencil, memastikan akses infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi merata bagi seluruh masyarakat Riau, terutama di daerah yang masih tertinggal.