VLOOD.ID - Aset-aset bekas gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII tahun 2012 di Riau kembali menjadi sorotan publik. Salah satu yang paling mencolok adalah Stadion Utama Riau di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru, yang hingga kini belum terkelola optimal dan justru menjadi beban anggaran.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, mengungkapkan bahwa stadion yang dibangun dengan anggaran Rp1,2 triliun dari APBD ini masih menyedot biaya perawatan tinggi tanpa kontribusi ekonomi signifikan bagi daerah.
“Biaya pembangunan Stadion Utama Riau ini mencapai Rp1,2 triliun. Tapi sampai saat ini belum terkelola dengan baik,” kata Gubri saat Rapat Kerja Perangkat Daerah (RKPD) di Gedung Daerah Provinsi Riau, Jalan Diponegoro, Jumat (2/5/2025).
Rencana Penjualan Stadion
Gubernur Wahid mengakui bahwa ia telah memikirkan opsi menjual aset tersebut kepada investor swasta demi meringankan beban APBD.
“Saya sudah berpikir untuk menjual Stadion Utama. Beberapa sudah saya tawarkan ke investor, tapi memang belum ada yang berminat,” ujarnya.
Langkah ini, menurut Wahid, bukan berarti melepas aset sembarangan, melainkan bagian dari strategi untuk memaksimalkan pemanfaatan aset daerah.
“Kami sedang memikirkan aset mana saja yang bisa dimaksimalkan agar tidak jadi beban APBD. Untuk stadion utama, kami dorong bentuk kerja sama yang penting nilai asetnya tidak berkurang,” jelasnya.