Keraguan yang Menguatkan Iman

Keraguan yang Menguatkan Iman

~Lesley Hazleton adalah seorang jurnalis dan penulis asal Inggris yang dikenal karena karya-karyanya yang membahas agama, politik, dan psikologi secara mendalam namun terbuka. Ia menyebut dirinya sebagai seorang "agnostik yang taat", karena ia tidak mengklaim kepastian akan kebenaran metafisik, tetapi terus-menerus mengeksplorasi makna hidup dan spiritualitas secara jujur dan reflektif.

Salah satu ceramah terkenalnya yang dapat ditonton di TED Talk berjudul “The doubt essential to faith” (tautan video), menyampaikan sebuah gagasan penting: “Keraguan adalah bagian penting dari iman.”

Pernyataan ini terdengar kontradiktif pada awalnya, tetapi mengandung makna mendalam yang patut direnungkan.

Mengapa Keraguan Itu Penting?

Sebagian besar dari kita tumbuh dengan pemahaman bahwa iman harus kuat, teguh, dan bebas dari keraguan. Namun, jika kita jujur pada pengalaman spiritual kita sendiri, kita akan menyadari bahwa keraguan sering kali hadir justru saat iman sedang tumbuh.

Keraguan membuat kita bertanya. Dan dari pertanyaan, lahir pencarian yang sungguh-sungguh.
Tanpa ruang untuk bertanya, iman bisa berubah menjadi penerimaan buta. Ia menjadi kumpulan doktrin yang tidak lagi menyentuh hati, hanya mengisi kepala.

Jika kita dilarang untuk meragukan, maka yang tersisa hanyalah keyakinan yang kaku—yang tidak bisa menampung kompleksitas kehidupan dan dinamika batin manusia.

Iman dan Kesadaran Diri

Keyakinan yang tidak pernah diuji rentan menjadi dogma. Ia bisa menghasilkan rasa benar sendiri yang tidak berpijak pada kerendahan hati. Kita mudah jatuh pada pola pikir hitam-putih: siapa yang sepaham berarti benar, siapa yang berbeda berarti salah.

Sebaliknya, keraguan mengundang kita untuk menguji, memahami, dan memperdalam keyakinan.
Ia adalah bentuk kesadaran diri yang tidak asal percaya, tapi juga tidak asal menolak.
Dengan cara ini, iman tidak lagi dibangun di atas rasa takut, tapi di atas pemahaman dan pengalaman yang jujur.

Membedakan Keraguan yang Merusak dan yang Menyadarkan

Tentu saja, tidak semua keraguan bersifat konstruktif. Ada keraguan yang muncul dari ketidakpedulian atau sikap sinis terhadap kehidupan. Namun ada pula keraguan yang muncul karena kejujuran dalam menghadapi pertanyaan yang sulit dan tidak nyaman.

Keraguan jenis kedua inilah yang disebut Hazleton sebagai “bagian dari iman.”
Ia adalah ruang berpikir, momen diam, dan kesempatan untuk memperbaharui pemahaman.

Penutup: Iman yang Bertumbuh

Iman yang dewasa bukan iman yang tanpa cela, tetapi iman yang telah melalui ujian.
Bukan iman yang punya semua jawaban, tapi iman yang tetap berjalan meskipun belum semua hal bisa dipahami.

Hazleton mengingatkan kita bahwa keraguan bukan tanda kelemahan,
melainkan tanda bahwa kita sedang tumbuh.
_

Referensi:

Hazleton, Lesley. “The doubt essential to faith” – TED Talk

Buku: The First Muslim: The Story of Muhammad (2013)

www.accidentaltheologist.com

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index