Risiko Investasi Emas
1. Harga Fluktuatif dalam Jangka Pendek
- Baca Juga Bangun Bahteramu Sendiri
Meskipun stabil dalam jangka panjang, harga emas bisa mengalami fluktuasi dalam jangka pendek. Jika kamu butuh dana mendadak dalam waktu dekat, ada risiko harga emas sedang turun dan kamu harus menjual dengan harga lebih rendah.
2. Tidak Mendatangkan Pasif Income
Berbeda dengan deposito atau reksa dana, emas tidak memberikan penghasilan pasif seperti bunga atau dividen. Artinya, keuntungan hanya bisa didapat jika harga jual emas lebih tinggi dari harga beli.
3. Risiko Kehilangan (untuk Emas Fisik)
Jika kamu memilih menyimpan emas fisik di rumah, ada risiko kehilangan karena pencurian atau bencana. Oleh karena itu, pastikan penyimpanan emas dilakukan dengan aman, seperti di brankas atau safe deposit box.
4. Biaya Penyimpanan dan Spread Harga
Untuk emas fisik, biasanya ada biaya penyimpanan jika dititipkan di bank atau lembaga penyimpanan. Selain itu, ada selisih harga beli dan jual (spread) yang perlu diperhatikan agar tidak rugi saat transaksi.
Apakah Investasi Emas Cocok untuk Kamu?
Jika kamu mencari instrumen investasi jangka panjang yang aman, stabil, dan mudah dicairkan, emas bisa menjadi pilihan yang tepat.
Namun, pastikan kamu paham risiko yang ada dan jangan jadikan emas sebagai satu-satunya instrumen investasi. Diversifikasi tetap penting agar portofolio investasi lebih seimbang.