Ia mengungkap bahwa masih banyak permasalahan di PFN yang harus segera dibenahi. Salah satunya adalah kondisi keuangan perusahaan yang berdampak pada kesejahteraan karyawan.
"Gimana orang bisa berkarya kalau mereka perutnya aja masih lapar? Ini yang dihadapi oleh PFN," ungkap Ifan.
"Setiap harinya, setiap bulannya, ini masalahnya. Gaji dibayarkan proporsional, selama 6 bulan teman-teman gajinya banyak yang nggak lengkap," tandasnya.
Dengan pernyataan ini, Ifan menegaskan komitmennya untuk memperbaiki kondisi internal PFN agar dapat menjalankan perannya dengan lebih baik di industri perfilman Indonesia.