VLOOD.ID - Pemerintahan Donald Trump dikabarkan ingin mengakuisisi sebanyak mungkin Bitcoin untuk membangun Strategic Bitcoin Reserve. Seorang pejabat Gedung Putih mengungkapkan bahwa tidak ada batasan bagi pemerintah dalam mengakumulasi aset digital ini.
Dalam sebuah pertemuan tertutup dengan pemimpin industri kripto pekan ini, Bo Hines, Direktur Eksekutif Presidential Working Group on Digital Assets, menegaskan bahwa Gedung Putih memiliki niat kuat untuk mengumpulkan Bitcoin dalam jumlah besar.
“Ketika seseorang bertanya berapa banyak Bitcoin yang mungkin akan dibeli oleh pemerintah AS, Hines bercanda bahwa pertanyaan itu sama seperti menanyakan berapa banyak dolar yang mereka inginkan,” ujar salah satu peserta pertemuan kepada Decrypt.
Dukungan untuk Regulasi Bitcoin di Kongres
Diskusi ini berlangsung dalam sebuah roundtable yang diadakan setelah acara kebijakan publik “Bitcoin for America”. Acara tersebut dihadiri oleh tokoh besar industri Bitcoin, seperti Michael Saylor (MicroStrategy), Fred Thiel (Marathon Digital), Nathan McCauley (Anchorage Digital), dan David Bailey (Bitcoin Magazine). Selain itu, hadir pula tiga senator AS: Cynthia Lummis (R-WY), Bill Hagerty (R-TN), dan Bernie Moreno (R-OH).
Salah satu topik utama yang dibahas adalah Bitcoin Act, sebuah rancangan undang-undang yang diajukan kembali oleh Senator Cynthia Lummis. Undang-undang ini akan mewajibkan pemerintah AS membeli hingga 1 juta BTC (senilai sekitar $80 miliar) serta mengesahkan Strategic Bitcoin Reserve yang baru-baru ini diperintahkan oleh Presiden Donald Trump melalui perintah eksekutif.
Dalam pertemuan itu, seorang peserta bertanya kepada Bo Hines apakah Gedung Putih mendukung Bitcoin Act.
“Hines kemudian berbalik ke Lummis, yang duduk di sebelahnya, dan mengatakan bahwa Gedung Putih berencana mendukung legislasi yang menetapkan Strategic Bitcoin Reserve dalam undang-undang, serta akan memberikan tekanan agar aturan tersebut disahkan di Kongres,” ujar seorang peserta kepada Decrypt.
Meskipun demikian, seorang pejabat Gedung Putih menekankan bahwa Hines tidak secara langsung mendukung RUU tertentu dalam pertemuan tersebut.
Rencana Akuisisi Bitcoin Tanpa Beban Pajak
Saat ini, diperkirakan pemerintah AS telah memiliki sekitar 200.000 BTC, yang sebagian besar diperoleh melalui penyitaan dalam kasus kriminal dan perdata. Namun, Gedung Putih ingin menambah jumlah tersebut dengan cara yang “budget neutral”, alias tidak membebani pajak rakyat.
“Setiap akuisisi Bitcoin yang dilakukan akan dilakukan dengan cara budget neutral yang tidak akan membebani pajak masyarakat,” ujar seorang pejabat Gedung Putih kepada Decrypt.
Namun, terdapat perdebatan apakah Bitcoin Act benar-benar dapat dianggap budget neutral. RUU ini berencana membiayai pembelian Bitcoin dengan meminta Federal Reserve menyerahkan pendapatan yang dihasilkan dari reevaluasi sertifikat emasnya ke harga pasar.
Sebagai informasi, sertifikat emas terakhir dihargai pada tahun 1971, saat AS meninggalkan standar emas. Sejak saat itu, harga emas telah naik lebih dari 6.800%, sehingga reevaluasi dapat menghasilkan pendapatan yang cukup besar untuk mendanai akuisisi Bitcoin.
Kesimpulan: Bitcoin Jadi Strategi Keuangan AS?
Langkah agresif pemerintahan Trump dalam mengakumulasi Bitcoin menunjukkan pergeseran besar dalam kebijakan keuangan AS. Jika rencana ini terealisasi, AS bisa menjadi negara dengan cadangan Bitcoin terbesar di dunia, yang dapat berdampak signifikan terhadap pasar kripto global.
Meski masih menunggu keputusan legislatif, dukungan Gedung Putih terhadap Strategic Bitcoin Reserve mengindikasikan bahwa Bitcoin semakin dipandang sebagai aset strategis nasional, setara dengan emas dalam kebijakan keuangan AS.
Disclaimer:
Artikel ini disediakan hanya untuk tujuan informasi. Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/DYOR). Penulis tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil berdasarkan informasi dalam artikel ini.
