VLOOD.ID - Pasar crypto mengalami lonjakan volatilitas yang signifikan pasca Pemilu AS 2024 dan kebijakan US Crypto Reserve yang diberlakukan pada awal 2025. Berdasarkan data dari Kaiko, grafik historis menunjukkan peningkatan volatilitas yang tajam, terutama pada altcoins seperti Cardano (ADA), Dogecoin (DOGE), dan Solana (SOL) dibandingkan dengan Bitcoin (BTC).
Fenomena ini mengindikasikan bahwa peristiwa politik dan kebijakan ekonomi dapat memainkan peran besar dalam pergerakan harga aset digital, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Altcoins Lebih Volatile Dibandingkan Bitcoin
Berdasarkan grafik 60-Day Historical Volatility, perbedaan volatilitas antara Bitcoin dan altcoins menjadi semakin jelas setelah peristiwa besar.
- Bitcoin (BTC) tetap menunjukkan volatilitas yang lebih rendah, mencerminkan statusnya sebagai aset yang lebih stabil dibandingkan altcoins.
- Altcoins seperti ADA, DOGE, dan SOL mengalami lonjakan volatilitas yang lebih drastis, mencerminkan sentimen spekulatif yang lebih tinggi dalam ekosistemnya.
- XRP juga mengalami peningkatan volatilitas, terutama setelah adanya kebijakan US Crypto Reserve yang memperburuk ketidakpastian pasar.
Dampak Pemilu AS dan Kebijakan US Crypto Reserve
Volatilitas yang terjadi dalam grafik ini menunjukkan bahwa political event memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan harga crypto.
- Pemilu AS 2024 menjadi pemicu awal volatilitas, di mana hasilnya memberikan ketidakpastian terhadap kebijakan ekonomi dan regulasi crypto di masa depan.
- US Crypto Reserve, yang mulai diterapkan pada awal 2025, semakin mempercepat volatilitas karena adanya kebijakan terkait cadangan crypto yang mempengaruhi pasar.
Kesimpulan: Regulasi dan Politik Berpengaruh Besar pada Crypto
Data dari Kaiko mengonfirmasi bahwa faktor eksternal seperti kebijakan ekonomi dan keputusan politik dapat menjadi katalis besar bagi volatilitas crypto. Investor dan trader perlu mempertimbangkan dampak dari peristiwa global sebelum mengambil keputusan investasi di sektor crypto.
