Terungkap! Negara yang Masih Mengonsumsi Daging Kucing Meski Kontroversial

Terungkap! Negara yang Masih Mengonsumsi Daging Kucing Meski Kontroversial
Ilustrasi

VLOOD.ID - Daging kucing mungkin terdengar tidak lazim bagi banyak orang, terutama di negara-negara yang menganggap kucing sebagai hewan peliharaan kesayangan.

Namun, di beberapa belahan dunia, konsumsi daging kucing masih menjadi bagian dari budaya dan tradisi.

Dikutip dari laman CNBC, beberapa masyarakat percaya bahwa daging kucing memiliki manfaat kesehatan hingga membawa keberuntungan.

Meski demikian, praktik ini sering kali menuai kontroversi, terutama terkait dengan perdagangan gelap dan kesejahteraan hewan.

Lantas, negara mana saja yang masih mengonsumsi daging kucing, dan apa yang melatarbelakangi kebiasaan ini?

1. Vietnam: Daging Kucing sebagai Pengusir Nasib Buruk

Vietnam memiliki sejarah panjang dalam mengonsumsi daging kucing. Hidangan ini dipercaya dapat membawa keberuntungan dan meningkatkan kekuatan fisik.

Di beberapa daerah, daging kucing diolah menjadi sup, semur, hingga sate yang kaya rempah, seperti serai, jahe, ketumbar, dan cabai.

Meskipun konsumsi daging kucing telah dilarang secara resmi, permintaan yang tinggi menyebabkan maraknya perdagangan gelap.

Banyak kucing liar—bahkan hewan peliharaan—diculik dari jalanan, termasuk yang berasal dari Thailand dan Laos, sebelum akhirnya dijual ke restoran-restoran di Vietnam.

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index