Dalam situasi genting, Rudianto mengayunkan parangnya untuk mempertahankan diri.
Setelah mengaum dengan suara mengerikan, harimau tersebut akhirnya meninggalkan lokasi.
Rudianto berhasil menyelamatkan diri dan segera melaporkan insiden tersebut kepada rekan-rekannya di mess pekerja.
Tindakan Lanjutan dan Mitigasi Konflik
Insiden ini menambah panjang daftar konflik antara manusia dan Harimau Sumatera, satwa langka yang saat ini terancam punah.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama BPBD Siak langsung merespon kejadian tersebut untuk menghindari konflik lebih lanjut.
Heriyanto, Kalaksa BPBD Siak, menyatakan bahwa pihaknya telah melaporkan insiden tersebut kepada Bupati Siak Alfedri dan melakukan koordinasi dengan BBKSDA untuk langkah mitigasi.
Langkah yang diambil mencakup pemantauan habitat harimau, edukasi kepada masyarakat sekitar terkait potensi konflik, dan upaya pengelolaan kawasan konservasi.