Penurunan Minat terhadap Sedan
Salah satu alasan utama mengapa Mitsubishi menghentikan produksi Lancer adalah penurunan minat terhadap sedan di Indonesia.
Sejak awal 2000-an, banyak konsumen yang mulai beralih ke kendaraan jenis MPV dan SUV, yang dianggap lebih praktis dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yang mengutamakan kenyamanan dan kapasitas.
Mobil jenis ini lebih mampu memuat banyak penumpang dan barang, menjadikannya pilihan lebih unggul dibandingkan sedan.
Kebijakan Pajak yang Tidak Mendukung
Selain perubahan tren pasar, ada juga masalah terkait kebijakan pajak yang lebih tinggi untuk sedan dibandingkan dengan MPV atau SUV.
Hal ini membuat harga sedan seperti Lancer menjadi lebih mahal, sehingga kurang kompetitif di pasar. Ditambah dengan rendahnya daya beli masyarakat terhadap mobil sedan, Mitsubishi harus menghadapi kenyataan bahwa melanjutkan produksi Lancer tidak lagi menguntungkan.