VLOOD.ID - Di era digital tahun 2025, menjaga keamanan data pribadi menjadi semakin penting. Banyak orang tidak menyadari bahwa informasi yang mereka unggah ke media sosial atau internet dapat menjadi celah bagi hacker, penipu, hingga pelaku kejahatan lainnya.
Maka dari itu, penting bagi setiap pengguna internet memahami 5 hal yang jangan pernah dibagikan online agar terhindar dari berbagai risiko kejahatan siber.
Salah satu hal pertama yang tidak boleh kamu bagikan secara online adalah informasi identitas pribadi, seperti nomor KTP, SIM, paspor, atau NPWP.
Informasi ini sangat berharga bagi penjahat siber yang bisa menggunakannya untuk membuat akun palsu, pinjaman online, hingga pencurian identitas.
Membagikan nomor identitas secara sembarangan di internet hanya akan membuka peluang bagi pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan atas nama kamu.
Hal kedua yang harus kamu rahasiakan adalah informasi finansial, termasuk nomor rekening bank, kartu kredit, atau data e-wallet.
Banyak kasus penipuan bermula dari korban yang tidak sengaja membagikan informasi rekening di media sosial atau forum online.
Ingat, hacker dan penipu selalu mengincar data keuangan untuk melakukan transaksi ilegal atau mengambil alih akun perbankan korban.
Selanjutnya, yang ketiga adalah alamat rumah atau tempat kerja. Banyak orang tidak sadar mereka membagikan lokasi pribadi melalui unggahan foto atau status, misalnya menunjukkan rumah baru atau alamat kantor.
Informasi seperti ini sangat berbahaya karena bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk melakukan pencurian, pengintaian, bahkan peretasan identitas dengan menggabungkan informasi dari akun media sosial lainnya.
Hal keempat yang tak kalah penting untuk dijaga adalah jadwal kegiatan secara detail. Mengumumkan rencana liburan, event tertentu, atau jadwal bepergian ke luar kota di media sosial bisa mengundang kejahatan.
Pencuri, misalnya, akan tahu rumah sedang kosong dan menjadi sasaran empuk. Sebaiknya, bagikan momen perjalanan setelah kamu pulang, bukan sebelum atau saat sedang bepergian, untuk menghindari risiko ini.
Hal kelima yang sering diabaikan adalah foto atau dokumen sensitif, seperti slip gaji, dokumen kontrak, atau hasil tes kesehatan. Meski terkesan sepele, informasi yang ada dalam dokumen ini bisa disalahgunakan untuk berbagai kepentingan jahat, mulai dari pemalsuan dokumen hingga pemerasan.
Banyak orang membagikan foto dokumen ke media sosial hanya karena bangga atau ingin berbagi kabar, padahal itu membuka risiko besar terhadap keamanan data pribadi.
Selain memahami 5 hal yang jangan dibagikan online, ada beberapa tips tambahan untuk menjaga privasi digitalmu. Pertama, atur pengaturan privasi di akun media sosial agar hanya teman terpercaya yang bisa melihat unggahanmu.
Kedua, hindari menggunakan Wi-Fi publik tanpa VPN, karena jaringan publik sangat rentan disadap hacker yang ingin mencuri data. Ketiga, gunakan password kuat dan aktifkan two-factor authentication (2FA) di semua akun penting untuk mencegah pembajakan.
Ingat juga untuk tidak sembarangan menerima permintaan pertemanan dari orang yang tidak dikenal di media sosial. Banyak akun palsu yang digunakan untuk memata-matai atau mencari celah keamanan dari unggahanmu. Selalu cek latar belakang akun sebelum menambahkannya sebagai teman.
Selain itu, penting untuk berpikir dua kali sebelum mengunggah konten apapun ke internet. Sekali data diunggah ke dunia maya, sulit menghapusnya secara menyeluruh karena bisa tersebar dengan cepat ke banyak pihak.
Kesadaran untuk menjaga privasi online harus selalu diutamakan agar kamu terhindar dari risiko pencurian identitas, penipuan, hingga ancaman keselamatan pribadi.
Kesimpulannya, di zaman serba digital seperti sekarang, memahami 5 hal yang tidak boleh dibagikan online adalah langkah sederhana namun sangat penting untuk menjaga keamanan data pribadi dan privasi.
Dengan lebih berhati-hati saat membagikan informasi di internet, kamu bisa menikmati dunia digital dengan lebih aman dan nyaman, tanpa takut data pribadimu dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
