VLOOD.ID - Pengurus Wilayah Kerukunan Bubuhan Banjar (PW KBB) Provinsi Riau menggelar audiensi dengan Gubernur Riau Abdul Wahid di ruang kerjanya. Pertemuan ini juga dihadiri Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Riau, Jenri Salmon Ginting.
Delegasi PW KBB Riau dipimpin oleh Sekretaris Umum, Indrawansyah Syarkowi, SE, M.Si, mewakili Ketua Umum H. Syamsuddin Uti. Turut hadir Bendahara Umum PW KBB Riau Junaidi, S.Pt, M.Si, jajaran wakil ketua Farhan Abdul Hamid, Drs. Masdar, M.Pd, Galuh Nin Anggraini, SH, M.Kn, Ketua Umum PW IWABBRI Riau Eldawati, SP, serta Ketua PD KBB Kota Dumai.
Kepala Kesbangpol Riau membuka pertemuan dengan memperkenalkan KBB sebagai salah satu paguyuban di bawah naungan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Riau.
Sekretaris Umum PW KBB Riau, Indrawansyah Syarkowi, menjelaskan bahwa KBB Riau sudah hadir sejak 2013. Awalnya, organisasi ini lahir dari peleburan KKB Inhil dan K3 Pekanbaru dengan nama Ikatan Keluarga Banjar Riau (IKABRI).
Seiring keputusan Kongres Budaya Banjar III Tahun 2013, IKABRI berubah menjadi KBB Riau melalui Muswil I tahun 2015. Kini, KBB Riau telah berkembang dengan kepengurusan di 12 kabupaten/kota. Pada November 2025 mendatang, KBB Riau dijadwalkan menggelar Muswil ke-3.
“KBB Riau berhasil menyatukan bubuhan Banjar di seluruh kabupaten/kota. Kalau masih ada warga Banjar yang belum bergabung, tinggal menggabungkan diri ke PD KBB setempat,” jelas Indrawansyah belum lama ini.
Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid memberikan apresiasi atas kiprah KBB di Riau.
“KBB harus mampu menjadi perekat dan pemersatu bubuhan Banjar di Provinsi Riau. Pemerintah siap bersinergi dan terus membina seluruh paguyuban yang ada. Mari kita bersama menjaga persatuan dan mendukung program pembangunan di Riau,” tegasnya.
Usai pertemuan, PW KBB Riau menyerahkan cinderamata berupa kain sasirangan khas Banjar kepada Gubernur Wahid sebagai simbol silaturahmi.