VLOOD.ID - Masyarakat Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS), Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), khususnya di Desa Rambaian, Kelurahan Sungai Empat, Desa Idaman, dan Desa Kelumpang, mengeluhkan kondisi Sungai Anak Serka yang semakin dangkal dan menyempit. Sungai yang menjadi urat nadi transportasi dan perekonomian warga ini kini terancam tak lagi bisa dilalui.
“Sungai ini merupakan satu-satunya yang dipergunakan warga 4 desa ini untuk mengeluarkan hasil pertanian seperti kelapa rakyat, kelapa sawit, dan sayur-sayuran. Tidak kalah penting ketika ingin merujuk ibu-ibu yang mau melahirkan dan warga yang sakit baik ke kecamatan ataupun ke kabupaten,” ujar Hasbi, Kepala Desa Rambaian.
Menurut Hasbi, pendangkalan Sungai Anak Serka yang terjadi sejak 10 tahun terakhir ini telah menyulitkan warga dalam melakukan aktivitas transportasi. Kondisi ini diperparah oleh menumpuknya sampah pohon nipah, rerumputan tebal, dan sampah lainnya, terutama saat musim kemarau.

“Pendangkalan menyebabkan warga tidak dapat beraktivitas dengan lancar melalui sungai,” jelas Hasbi.
Senada dengan Hasbi, Risno selaku Kepala Desa Idaman, dan Bambang, Kepala Desa Kelumpang, juga meminta perhatian serius dari pemerintah untuk segera melakukan normalisasi sungai. Mereka menegaskan pentingnya normalisasi agar warga di empat desa ini tetap dapat mengakses jalur sungai untuk kebutuhan sehari-hari dan mengangkut hasil kebun.
“Jika tidak secepatnya dilakukan hal itu, maka sungai yang menjadi jalur utama masyarakat untuk mengeluarkan hasil pertanian ini bisa terancam buntu atau tidak dapat digunakan,” tegas mereka.
Masyarakat setempat sebenarnya sudah sering melakukan gotong royong untuk membersihkan sungai. Namun, menurut Bambang, upaya warga tidak akan cukup tanpa dukungan pemerintah daerah.

“Kita masyarakat 4 desa ini sudah sering melakukan gotong royong, namun jika pemerintah kabupaten ataupun provinsi tidak turun tangan membantu maka tidak lama lagi sungai ini tidak bisa kami gunakan dan masyarakat tidak bisa mengeluarkan hasil kebun mereka,” tukasnya.