VLOOD.ID - Brasil, sebagai ketua BRICS 2025, tengah memimpin diskusi terkait modernisasi sistem transaksi keuangan internasional guna meningkatkan efisiensi perdagangan di antara negara-negara berkembang. Negara ini mendorong adopsi teknologi blockchain untuk mengoptimalkan kontrak dan pembayaran dalam kelompok BRICS, sebagaimana dilaporkan oleh Brasil 247, mitra dari TV BRICS.
Langkah ini menjadi bagian utama dari agenda fasilitasi perdagangan dan investasi Brasil, yang merupakan salah satu dari enam prioritas utama selama kepemimpinannya di BRICS. Menurut sumber resmi, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transaksi antar negara anggota.
Blockchain dan Sistem Pembayaran Instan untuk BRICS
Selain mendorong blockchain, Brasil juga mempertimbangkan integrasi sistem pembayaran instan untuk semakin mempercepat transaksi lintas negara. Hal ini sejalan dengan upaya negara-negara BRICS dalam menciptakan sistem keuangan yang lebih independen dan efisien.
Dalam KTT BRICS 2024 di Kazan, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menegaskan pentingnya multipolaritas ekonomi yang juga harus tercermin dalam sistem keuangan global.
“Economic multipolarity should be reflected in the global financial system,” ujar Lula da Silva dalam pernyataannya.
Dampak bagi Negara-Negara BRICS
Jika blockchain dan sistem pembayaran instan diimplementasikan, negara-negara anggota BRICS—Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan—dapat merasakan manfaat signifikan dalam efisiensi perdagangan dan investasi. Penggunaan teknologi ini akan mengurangi ketergantungan pada sistem keuangan tradisional dan mempercepat penyelesaian transaksi lintas batas.
Kesimpulan
Inisiatif Brasil dalam modernisasi transaksi keuangan BRICS melalui adopsi blockchain mencerminkan ambisi kelompok ini untuk memperkuat kerja sama ekonomi. Dengan langkah ini, BRICS berupaya menciptakan sistem perdagangan yang lebih terintegrasi dan berdaya saing tinggi di era digital.