VLOOD.ID - Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) berencana membentuk usaha patungan dengan raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) seperti Nvidia, Advanced Micro Devices (AMD), dan Broadcom. Langkah ini bertujuan untuk menyelamatkan Intel, yang saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan.
Dukungan terhadap Intel juga datang dari Presiden AS Donald Trump. Ia secara langsung mendesak TSMC agar membantu memperbaiki kondisi perusahaan chip legendaris tersebut. Rencananya, TSMC dan mitranya akan mengoperasikan Intel dengan kepemilikan saham kurang dari 50%.
TSMC Siapkan Investasi Besar di AS
Selain upaya penyelamatan Intel, TSMC juga mengumumkan rencana investasi senilai US$100 miliar di Amerika Serikat. Investasi ini mencakup pembangunan lima fasilitas manufaktur chip baru dalam beberapa tahun mendatang.
Keputusan ini sejalan dengan kebijakan tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump. Dengan membangun pabrik di AS, perusahaan chip dapat menghindari pajak impor yang tinggi serta memperkuat ketahanan rantai pasokan semikonduktor di negara tersebut.
Dampak terhadap Industri Semikonduktor
Langkah strategis TSMC ini berpotensi membawa dampak besar bagi industri chip global:
- Intel Berpeluang Bangkit: Dengan dukungan dari TSMC, Nvidia, dan AMD, Intel dapat mengatasi tantangan teknis dan finansial yang dihadapinya.
- Dominasi AS di Industri Chip Diperkuat: Upaya ini bisa menjadi strategi untuk mengurangi ketergantungan pada produksi chip di luar negeri, khususnya di tengah persaingan dengan China.
- Investasi Besar di AS: Pembangunan fasilitas chip baru oleh TSMC dapat meningkatkan lapangan kerja dan inovasi teknologi di sektor semikonduktor AS.