VLOOD.ID - Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Herman, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi 2025 secara virtual dari ruang video conference (vidcon) Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfops) Kabupaten Inhil.
Rakor yang berlangsung pada Selasa (4/3/2025) pagi ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, dari Ruang Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Mendagri: Inflasi Nasional Alami Deflasi, Daya Beli Masyarakat Tetap Stabil
Dalam pemaparannya, Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 3 Maret 2025. Data tersebut menunjukkan bahwa inflasi nasional Februari 2025 mengalami deflasi sebesar -0,09% (year-on-year) dibandingkan Februari 2024, serta -0,48% (month-to-month) dibandingkan Januari 2025.
"Secara pribadi, saya melihat data ini tidak mengkhawatirkan, karena kemampuan daya beli masyarakat relatif cukup baik," ujar Mendagri Tito Karnavian.
Meski terjadi deflasi, Tito menilai kondisi ekonomi nasional masih berada dalam kategori stabil.
Faktor Penyebab Deflasi Februari 2025
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap deflasi bulan Februari 2025, antara lain:
- Diskon tarif listrik yang diberlakukan oleh pemerintah.
- Peningkatan produksi cabai merah dan cabai rawit, yang menyebabkan harga turun.
- Penurunan harga jagung di tingkat peternak.
- Penyesuaian tarif PDAM di beberapa wilayah.
- Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa penyesuaian harga komoditas dan kebijakan pemerintah turut berperan dalam tren deflasi bulan ini," jelas Amalia.