VLOOD.ID - Penjabat (Pj) Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Erisman Yahya, menyatakan kekecewaannya atas kondisi Pelabuhan Samudera Kuala Enok yang berada di Kecamatan Tanah Merah yang tidak menunjukkan perkembangan berarti selama puluhan tahun sejak hibah tanah kepada PT Pelindo. Pemerintah daerah berencana melakukan evaluasi serius terkait pemanfaatan lahan seluas 105 hektare tersebut.
“Inikan sudah puluhan tahun ternyata tidak ada progres apa-apa oleh PT Pelindo terhadap hibah tanah yang sudah kita hibahkan,” ujar Erisman Yahya, Sabtu (8/2/2025) usai rapat bersama Dinas Perhubungan Provinsi Riau, PT Pelindo Tembilahan, Komisi III DPRD Inhil, Kadin dan HIPMIH.
Menurut Erisman, hingga kini masyarakat belum merasakan manfaat dari keberadaan pelabuhan tersebut. Ia menegaskan, jika PT Pelindo tidak mampu mengoptimalkan pengelolaan, maka pemerintah daerah akan mengambil kembali lahan tersebut.
Erisman mengungkapkan bahwa status tanah dalam sertifikat bukanlah hak milik, melainkan hanya hak pengelolaan. Dengan demikian, pemerintah daerah masih memiliki peluang besar untuk mengambil alih lahan tersebut dan memanfaatkannya untuk kepentingan masyarakat.
“Kalau memang tidak bisa PT Pelindo memakai itu, ya kita ambil lagi tanah itu dan kembalikan ke daerah. Lebih baik kita manfaatkan untuk hal lain,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa lahan seluas 105 hektare tersebut bisa digunakan untuk proyek yang lebih produktif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Erisman berharap PT Pelindo menunjukkan niat baik dalam mengembangkan Pelabuhan Samudera Kuala Enok. Jika tidak ada perubahan signifikan, pemerintah daerah tidak akan ragu untuk mengambil langkah tegas.
“Kalau memang dia punya niat baik untuk mengelola pelabuhan itu, bagus. Kalau tidak, ya sudah kita ambil alih dan kita manfaatkan untuk hal lain,” pungkasnya.
Bahkan, beberapa fasilitas pelabuhan dilaporkan mengalami kerusakan parah dan sebagian bangunannya telah ambruk ke laut akibat puluhan tahun tidak dioperasionalkan. (adv)