3. Kolaborasi Strategis dengan Toyota
Yamaha memiliki hubungan yang erat dengan Toyota, salah satu produsen mobil terbesar di dunia. Kolaborasi ini mencakup pengembangan mesin untuk beberapa model mobil Toyota.
Selain itu, Toyota juga memiliki investasi di Yamaha, yang semakin memperkuat kemitraan antara kedua perusahaan.
Dengan adanya hubungan ini, Yamaha memilih untuk mendukung industri otomotif melalui pengembangan mesin dan teknologi terkait, alih-alih bersaing langsung di pasar mobil.
4. Biaya dan Investasi yang Signifikan
Produksi mobil memerlukan investasi yang sangat besar dalam riset, pengembangan, dan fasilitas produksi.
Selain itu, Yamaha harus memenuhi standar keselamatan dan emisi yang ketat di berbagai negara, yang membutuhkan biaya tambahan untuk uji coba dan penelitian.
Dengan demikian, Yamaha mungkin merasa bahwa biaya dan kompleksitas yang terlibat dalam memperluas bisnis ke mobil tidak sebanding dengan potensi keuntungan yang bisa mereka peroleh.
5. Dinamika Pasar dan Preferensi Konsumen yang Terus Berubah
Pasar otomotif global terus berkembang dengan pesat, dengan tren menuju kendaraan listrik, otonom, dan terhubung.
Yamaha, dengan fokus pada sepeda motor, lebih mudah beradaptasi dengan tren ini dalam industri roda dua.
Beralih ke pasar mobil akan memerlukan waktu dan upaya yang signifikan, apalagi dengan banyaknya perubahan yang terjadi dalam preferensi konsumen dan teknologi.
