Selain performa luar biasa, desain B-King juga mencuri perhatian. Motor ini hadir dengan tampilan futuristik seperti knalpot undertail besar, cowling shroud yang menyatu dengan tangki, dan teknologi canggih seperti speedometer TFT LCD serta kunci kontak fingerprint. Bahkan, desainnya menjadi inspirasi banyak motor Streetfighter modern yang dirilis setelah tahun 2001.
Namun, perjalanan dari konsep ke produksi massal memakan waktu lama. Baru pada tahun 2006, prototipe B-King versi produksi diperkenalkan di Paris Motor Show, dan versi finalnya diluncurkan pada tahun 2007.
Desainnya masih mempertahankan tampilan agresif dan teknologi canggih, tetapi beberapa fitur futuristik seperti supercharger dan fingerprint starter dihilangkan.
Mesin supercharged diganti dengan mesin Hayabusa generasi kedua yang menghasilkan 181 horsepower.
Walaupun sedikit lebih rendah, ini tetap menjadikan B-King salah satu Streetfighter paling bertenaga di kelasnya.
Sayangnya, beberapa faktor menjadi penghalang kesuksesan B-King. Pertama, waktu perilisannya yang terlalu lama, membuat desain revolusionernya menjadi kurang relevan di tahun 2008.
Dalam kurun waktu tersebut, banyak kompetitor seperti Kawasaki Z1000, Aprilia Tuono, KTM Duke, dan Yamaha FZ1 muncul dengan desain yang lebih segar. Kedua, absennya supercharger membuat konsumen Amerika yang menyukai motor powerful kehilangan daya tarik utama B-King.
