VLOOD.ID - Tata kelola Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru menjadi perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pekanbaru. Manajemen hingga pendapatan rumah sakit milik pemerintah daerah ini mendapat sorotan dalam rapat bersama Komisi III DPRD Pekanbaru.
Wakil Ketua Komisi III, Tekad Indra Pradana Abidin ST MEng, menyatakan perlunya langkah besar dari manajemen RSD Madani setelah kunjungan lapangan sebelumnya. Hal ini penting mengingat alokasi dana APBD Kota Pekanbaru yang signifikan.
"Kami berharap ada gebrakan besar yang dilakukan oleh manajemen RSD Madani setelah kunlap kemarin, dikarenakan sudah banyaknya dana APBD Kota Pekanbaru yang disalurkan ke RSD Madani hampir Rp58 miliar. Tujuan kita bagaimana masyarakat Pekanbaru bisa terlayani dan bisa berobat gratis (UHC) yang sudah dianggarkan Rp90 miliar," ujar Tekad, Selasa (28/1).
Pemanggilan manajemen RSD Madani ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan lapangan Komisi III DPRD Pekanbaru pada 27 Desember 2024 lalu. Dalam rapat tersebut, Plt RSD Madani, dr. Khairul Ray, menyampaikan bahwa rumah sakit saat ini masih terbebani hutang kepada pihak ketiga.
"Kondisi terkini (RSD Madani) salah satunya itu terbebani hutang, selain itu juga ada capaian peningkatan jumlah kunjungan pasien. Di Januari tahun 2025 dibandingkan Januari tahun 2024 mengalami peningkatan, ya itu bisa dikategorikan lumayan yang menurut mereka itu merupakan efek dari shuttle car yang sudah dimiliki RSD Madani untuk antar jemput pasien dari puskesmas," terangnya dikutip dari laman riauaktual.com.