VLOOD.ID - Sejak dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) oleh DPP Golkar yang menggantikan posisinya sebagai Sekretaris DPD I Golkar Riau dengan Parisman Ihwan pada 8 Januari 2025, Indra Gunawan Eet belum memberikan tanggapan di hadapan publik.
Ketua Komisi V DPRD Riau tersebut masih belum membuahkan hasil. Indra Gunawan Eet sempat meminta untuk tidak dimintai komentar lebih jauh ketika kabar ini pertama kali muncul.
"Jangan di komen dulu," ujar Indra Gunawan Eet singkat, Minggu (12/1/2025) seperti dikutip dari laman cakaplah.
Namun hingga Selasa (14/1/2025), Eet tetap enggan memberikan pernyataan terkait pencopotannya dari posisi strategis tersebut.
Pergantian Jabatan Menjelang Musda Golkar Riau
SK yang mengesahkan pergantian pengurus ini, bernomor Skep-48/DPP/Golkar/2025, ditandatangani oleh Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan Sekjen Sarmuji. SK tersebut menyebutkan adanya permohonan perubahan pengurus DPD I Golkar Riau yang diajukan melalui surat DPD I Golkar Riau bernomor 45/DPD/Golkar/R/XII/2024, tertanggal 9 Desember 2024.
Perubahan dalam SK itu mencatat posisi Sekretaris DPD I Golkar Riau yang sebelumnya dijabat oleh Indra Gunawan Eet kini beralih ke Parisman Ihwan. Sedangkan posisi Ketua tetap dipegang oleh Syamsuar, dan Nuraini masih menjabat sebagai Bendahara.
Yang mencolok, nama Indra Gunawan Eet tidak lagi tercantum dalam daftar pengurus baru, sementara mayoritas susunan pengurus lainnya tidak mengalami perubahan signifikan.
Persaingan Menjelang Musda Golkar
Pergantian ini dilakukan menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Golkar Riau, yang akan memilih ketua baru menggantikan Syamsuar. Nama-nama kandidat sudah mulai mencuat baik dari internal maupun eksternal partai.
Dari internal, nama Parisman Ihwan mendapatkan dukungan dari pemilik suara, sementara nama Suparman, kader senior, juga disebut-sebut sebagai kandidat yang diperhitungkan.
Dari eksternal, muncul nama Wakil Gubernur Riau terpilih, SF Hariyanto, yang dikabarkan melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia. Pertemuan ini diyakini sebagai langkah lobi politik untuk mengamankan dukungan dan peluang menjadi Ketua DPD I Golkar Riau.
