VLOOD.ID - Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang dirilis di inhilkab.bps.go.id, angka perceraian di Inhil pada tahun 2024 mencapai 643 kasus.
Dari jumlah tersebut, perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus menjadi penyebab tertinggi dengan 422 kasus, atau sekitar dua pertiga dari total perceraian.
Masalah ekonomi menjadi faktor terbesar kedua dengan 114 kasus, disusul meninggalkan salah satu pihak sebanyak 48 kasus.
Selebihnya, penyebab perceraian di Inhil pada 2024 antara lain Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) 30 kasus, dihukum penjara 9 kasus, Judi 7 kasus, manuk 5 kasus, madat 3 kasus, kawin paksa 3 kasus, Poligami 1 kasus, dan cacat badan 1 kasus.
Data ini mengindikasikan bahwa faktor non-ekonomi, terutama komunikasi dan pengelolaan emosi dalam rumah tangga, menjadi tantangan terbesar bagi pasangan di Inhil.
