Cara Mudah Menghitung Nilai Jual Kembali Rumah, Biar Gak Rugi!

Cara Mudah Menghitung Nilai Jual Kembali Rumah, Biar Gak Rugi!
ILUSTRASI

VLOOD.ID - Menentukan nilai jual kembali rumah bukanlah hal yang mudah. Banyak orang yang kebingungan ketika ingin menjual rumah, karena tak tahu berapa harga yang pantas untuk properti tersebut. 

Padahal, mengetahui nilai jual kembali rumah sangat penting agar tidak merugi atau terjebak dalam harga yang terlalu rendah. Nah, bagaimana cara menghitung nilai jual kembali rumah dengan tepat? Yuk, simak langkah-langkahnya berikut ini!

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Jual Kembali Rumah

Sebelum menghitung nilai jual rumah, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi harga properti. Beberapa di antaranya adalah lokasi rumah, usia bangunan, kondisi fisik rumah, fasilitas yang tersedia, akses transportasi, hingga perkembangan wilayah sekitar. 

Rumah yang berada di pusat kota atau dekat dengan fasilitas umum biasanya memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Begitu juga dengan rumah yang masih terawat dan memiliki fasilitas lengkap, tentu harganya akan lebih mahal dibanding rumah yang sudah tua dan membutuhkan renovasi.

Rumus Sederhana Menghitung Nilai Jual Kembali Rumah

Setelah memahami faktor-faktor tersebut, sekarang saatnya menghitung nilai jual rumah secara sederhana. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:

1. Hitung Harga Pasar Tanah Saat Ini

Cari tahu harga tanah per meter persegi di lokasi rumahmu. Informasi ini bisa didapatkan melalui agen properti, situs jual-beli properti, atau dinas terkait.

2. Perhitungkan Luas Tanah dan Bangunan

Nilai total properti biasanya dihitung dari luas tanah dan luas bangunan. Misalnya, jika harga tanah di daerahmu Rp5 juta per meter persegi dan luas tanah rumahmu 100 meter persegi, maka nilai tanah adalah Rp500 juta.

3. Tentukan Nilai Bangunan

Untuk menentukan nilai bangunan, gunakan pendekatan biaya pembangunan baru dikurangi penyusutan. Sebagai contoh, jika biaya membangun rumah baru sekitar Rp4 juta per meter persegi dan luas bangunan 80 meter persegi, maka nilai bangunan baru sekitar Rp320 juta. 

Namun, nilai ini harus dikurangi penyusutan, tergantung usia rumah. Umumnya, rumah mengalami penyusutan nilai sekitar 2%-5% per tahun.

4. Jumlahkan Nilai Tanah dan Bangunan

 Setelah mendapat nilai tanah dan nilai bangunan, jumlahkan keduanya untuk mendapatkan estimasi nilai jual kembali rumah.

Contoh:

Nilai tanah: Rp500 juta
Nilai bangunan (setelah penyusutan, misalnya 10%): Rp288 juta
Total nilai jual kembali rumah = Rp500 juta + Rp288 juta = Rp788 juta.

Tips Agar Nilai Jual Rumah Lebih Tinggi

Jika kamu ingin rumahmu memiliki nilai jual yang lebih tinggi, ada beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan. 

Pertama, lakukan renovasi kecil pada bagian-bagian penting rumah, seperti dapur, kamar mandi, atau cat dinding agar rumah terlihat lebih segar. 

Kedua, pastikan kebersihan dan kerapihan rumah tetap terjaga. Ketiga, manfaatkan keunggulan lokasi atau fasilitas tambahan seperti taman, carport, atau keamanan lingkungan sebagai nilai tambah saat menawarkan rumah.

Menghitung nilai jual kembali rumah memang membutuhkan pertimbangan yang matang, tetapi bukan berarti sulit dilakukan. 

Dengan memahami faktor-faktor penentu harga, menghitung dengan rumus sederhana, dan melakukan perbaikan kecil, kamu bisa mendapatkan harga jual rumah yang optimal.

Jadi, sebelum menjual rumah, pastikan kamu sudah mengetahui nilainya agar tidak rugi. Semoga tips ini bermanfaat dan membantu kamu dalam menentukan harga jual rumah dengan lebih bijak!

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index