VLOOD.ID - Ketika berbicara soal kekuatan dan ambisi tanpa batas, nama Madara Uchiha selalu muncul di jajaran teratas. Sebagai pendiri Konohagakure dan penggagas ide dunia tanpa konflik melalui genjutsu abadi, Madara adalah tokoh yang menakutkan sekaligus mengagumkan.
Karismanya yang tajam, kekuatannya yang luar biasa, dan ideologinya yang ekstrem menjadikannya sosok antagonis legendaris dalam sejarah dunia shinobi.
Profil Lengkap Madara Uchiha
1. Awal Kehidupan dan Permusuhan dengan Hashirama
Madara lahir di era penuh peperangan antar klan, termasuk antara Klan Uchiha dan Klan Senju. Ia bertemu Hashirama Senju saat masih kecil, dan keduanya bermimpi menciptakan dunia damai.
Namun perbedaan prinsip dan tekanan klan membuat keduanya berpisah dan akhirnya menjadi rival abadi.
2. Pendiri Konohagakure
Bersama Hashirama, Madara ikut mendirikan Desa Konoha sebagai simbol perdamaian antar klan besar. Namun, ketidakpercayaan Madara terhadap sistem desa yang baru membuatnya merasa terasing.
Ia akhirnya meninggalkan desa dan memulai perjalanannya sebagai musuh Konoha.
3. Pengguna Eternal Mangekyo dan Susano’o Sempurna
Madara adalah salah satu pengguna Eternal Mangekyo Sharingan pertama, yang memberinya kekuatan besar tanpa efek samping kebutaan.
Ia juga mampu mengaktifkan Susano’o sempurna—bentuk raksasa pertahanan dan serangan yang sulit ditandingi.
4. Rencana Mata Bulan dan Kekuatan Rikudou
Madara merancang Rencana Mata Bulan (Tsukuyomi Tak Terbatas), yaitu ilusi global untuk menciptakan dunia damai semu. Ia memanipulasi berbagai peristiwa dari balik bayangan, bahkan memalsukan kematiannya dan menggunakan Obito sebagai pion.
Setelah berhasil bangkit sebagai jinchuriki Juubi, Madara memperoleh kekuatan Dewa, termasuk Rinnegan dan kekuatan Rikudou Sennin.
5. Kekalahan dan Akhir yang Tragis
Meski tampak tak terkalahkan, Madara akhirnya dijatuhkan setelah Zetsu Hitam mengkhianatinya dan membangkitkan Kaguya Otsutsuki.
Di akhir hayatnya, Madara berdialog dengan Hashirama dan menyadari kesalahan ideologinya. Ia meninggal dengan damai, meski dunia telah melihat kekacauan yang ditinggalkannya.
