5. Tidak Menyisihkan untuk Tujuan Produktif
Gaji yang sebelumnya dipakai untuk membayar utang kini menganggur tanpa arah. Jika tidak disalurkan ke hal produktif seperti tabungan, investasi, atau pengembangan diri, peluang menumbuhkan kekayaan akan terlewatkan.
- Baca Juga Bangun Bahteramu Sendiri
6. Merasa Tidak Perlu Belajar Lagi
Banyak yang berhenti belajar mengatur keuangan setelah merasa “bebas” dari beban utang. Ini kesalahan besar. Literasi keuangan adalah proses berkelanjutan, bukan cuma saat terdesak. Semakin kamu belajar, semakin pintar kamu mengelola uang.
7. Terlalu Percaya Diri Ambil Pinjaman Baru
Merasa berhasil melunasi utang sebelumnya, beberapa orang justru terlalu percaya diri dan kembali mengajukan pinjaman baru—entah untuk bisnis, properti, atau gaya hidup. Tanpa analisis yang matang, ini bisa menjadi bumerang dan menciptakan beban utang baru yang lebih berat.
Lunas dari utang bukan alasan untuk lengah. Justru di saat ini kamu harus lebih hati-hati menjaga ritme keuangan agar tidak kembali ke kondisi sebelumnya. Kendalikan gaya hidup, buat rencana jangka panjang, dan terus belajar finansial agar langkahmu makin mantap menuju kebebasan finansial.