Namun, pekerjaan ini tidak mudah. Frenki harus menghadapi lumpur pekat, arus sungai, hingga ancaman lintah dan ular. Selain itu, cacing-cacing ini membutuhkan perawatan khusus di bak penampungan. Ia menggunakan mesin pompa untuk menjaga air bersih tetap mengalir. Kerusakan pompa bisa berujung pada kematian cacing, yang berarti kerugian besar.
Kunci Sukses: Kerja Keras dan Sungai Sail
- Baca Juga Bangun Bahteramu Sendiri
Meski penuh tantangan, Frenki tetap bersyukur. Rumahnya yang berada di tepi sungai memberikan kemudahan akses untuk mencari cacing. Berbeda dari rumah lain di sekitar yang menjadikan sungai sebagai bagian belakang, Frenki justru mendesain pintu depan rumahnya menghadap langsung ke sungai.
Baginya, Sungai Sail bukan sekadar aliran air, melainkan sumber kehidupan. Habitat alami cacing sutra di sungai ini telah menjadi tulang punggung usahanya selama lebih dari dua dekade.
Cacing Sutra: Pakan Ikan Bernilai Tinggi
Cacing sutra dikenal sebagai pakan berkualitas untuk ikan lele, patin, hingga ikan hias. Kandungan nutrisinya sangat baik untuk bibit ikan, menjadikannya komoditas yang selalu diminati. Usaha Frenki tidak hanya mendukung kebutuhan pembudidaya ikan, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Inspirasi dari Sungai
Dari rumah kecil di bantaran sungai hingga omzet harian jutaan rupiah, kisah Frenki adalah bukti nyata bahwa kerja keras dapat membawa kesuksesan. Dengan ketekunan, ia telah mengubah Sungai Sail menjadi ladang penghidupan yang bernilai tinggi.