VLOOD.ID - Pengelola Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) memastikan akan bertanggung jawab terhadap insiden kecelakaan maut yang terjadi pada Kamis (2/1/2025) lalu. Dalam kecelakaan tersebut, seorang pelajar bernama Roy Martin tewas setelah tertabrak saat hendak menyeberang jalan.
Kepala UPT Trans Metro Pekanbaru, Sarwono, menyatakan pihaknya sudah mendatangi keluarga korban untuk menjalin komunikasi dan menyelesaikan permasalahan ini.
"Sudah clear. Tadi juga kami bersama DPRD Pekanbaru, bapak Robin, sudah datangi keluarga korban," ujar Sarwono, Senin (13/1/2025).
Menurut Sarwono, keluarga korban meminta bantuan untuk biaya pemakaman, mengingat adat dan budaya mereka membutuhkan biaya yang cukup besar.
Pengelola dan supir saat ini berupaya memenuhi permintaan keluarga korban tersebut. Apalagi korban juga mendapatkan santunan dari Jasa Raharja.
Sarwono menegaskan bahwa kejadian ini merupakan musibah yang tidak diinginkan oleh siapa pun. Sebagai pimpinan TMP, ia memastikan evaluasi akan dilakukan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
"Yang nama kecelakaan siapa yang menginginkan. Ini musibah. Bagaimana pun ini kita sikapi dengan bijak, saya selaku pimpinan TMP juga melakukan evaluasi. Kita sudah berbicara, baik keluarga supir dengan keluarga korban," tambahnya.
Sarwono juga menjelaskan bahwa perhatian pengelola dan keluarga supir terhadap korban telah diapresiasi oleh keluarga korban.
"Pihak keluarga juga mengucapkan terima kasih, karena ada niat baik kita. Tentu kita gak mau ribut kan. Kasihan supirnya, supir ini bukan orang kaya dia. Gaji cuma Rp3 juta sebulan untuk menghidupi anak istrinya. Mungkin saat itu dia lagi nahas, yang ditabrak juga nahas," katanya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Sarwono memastikan pihaknya membantu memenuhi biaya pemakaman korban. Ia juga menyatakan keprihatinannya atas musibah ini.
"Keluarga supir juga berusaha mencarikan apa yang diminta keluarga korban. Yang jelas kalau untuk pemakaman orang Chinese ini tidak murah," tambah Sarwono.