VLOOD.ID - Berbeda dengan aset seperti properti atau emas, mobil bekas cenderung mengalami penyusutan nilai atau depresiasi seiring bertambahnya usia.
Umumnya, mobil baru akan mengalami depresiasi hingga 20-30% di tahun pertama, dan akan terus menurun sekitar 10% setiap tahunnya.
Artinya, peluang untuk menjual mobil bekas dengan harga lebih tinggi sangat kecil, kecuali untuk model tertentu yang punya nilai historis atau langka.
Namun, ada pengecualian. Beberapa jenis mobil bekas, seperti mobil klasik atau mobil langka dengan produksi terbatas, justru bisa mengalami kenaikan nilai jika dirawat dengan baik.
Mobil seperti Toyota Land Cruiser klasik, Suzuki Jimny generasi lama, atau Honda Civic Estilo, sering menjadi incaran kolektor dan harganya bisa naik signifikan. Tetapi, hal ini lebih mengarah ke hobi atau koleksi, bukan investasi jangka pendek.
Keuntungan Investasi Mobil Bekas
Walau secara umum mobil bekas bukanlah instrumen investasi yang nilainya terus naik, ada beberapa keuntungan jika kamu memilih model dan perawatan yang tepat:
1. Modal Awal Lebih Rendah
Harga mobil bekas lebih terjangkau dibanding mobil baru, sehingga lebih mudah diakses sebagai aset.
2. Daya Jual yang Stabil untuk Model Populer
Beberapa mobil bekas, seperti Toyota Avanza, Honda Brio, atau Daihatsu Xenia, punya permintaan pasar tinggi. Jika kamu membeli di harga yang tepat dan kondisi baik, kamu bisa menjualnya kembali tanpa terlalu banyak rugi.
3. Potensi Usaha Sampingan
Mobil bekas juga bisa dimanfaatkan sebagai kendaraan operasional usaha, seperti untuk rental, taksi online, atau logistik, yang bisa menghasilkan penghasilan tambahan.
Risiko Investasi Mobil Bekas
Di sisi lain, ada beberapa risiko besar yang harus diperhatikan sebelum menganggap mobil bekas sebagai investasi:
1. Depresiasi Nilai
Seperti disebutkan sebelumnya, hampir semua mobil bekas akan mengalami penurunan harga setiap tahun.
2. Biaya Perawatan Tinggi
Mobil bekas membutuhkan perawatan lebih intensif agar tetap layak pakai. Biaya servis, penggantian sparepart, dan perbaikan bisa menggerus keuntungan.
3. Tren Pasar yang Cepat Berubah
Model atau tipe mobil yang populer saat ini belum tentu dicari di tahun-tahun berikutnya. Tren otomotif juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, seperti insentif kendaraan listrik.
Tips agar Investasi Mobil Bekas Lebih Menguntungkan
Kalau kamu tertarik menjadikan mobil bekas sebagai investasi, berikut beberapa tips penting agar keuntungan lebih maksimal:
- Pilih mobil dengan permintaan tinggi di pasar, seperti LCGC (Low Cost Green Car) atau mobil keluarga.
- Pastikan surat-surat lengkap dan legalitasnya jelas, agar mobil mudah dijual kembali.
- Lakukan perawatan rutin dan simpan riwayat servis dengan baik, karena calon pembeli biasanya mencari mobil yang terawat.
- Hindari modifikasi ekstrem yang justru menurunkan nilai jual mobil.
- Cari peluang di segmen mobil klasik atau limited edition jika ingin berinvestasi jangka panjang.
Mobil Bekas sebagai Aset, Bukan Investasi Utama
Jadi, apakah investasi mobil bekas menguntungkan? Jawabannya relatif. Secara umum, mobil bekas lebih cocok disebut sebagai aset konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari, bukan sebagai instrumen investasi jangka panjang. Jika kamu membeli mobil bekas dengan harapan nilainya naik di masa depan, risikonya cukup besar.
Namun, jika kamu melihat mobil bekas sebagai alat usaha (seperti rental atau taksi online), maka mobil tersebut bisa mendatangkan keuntungan secara tidak langsung. Kuncinya adalah memilih mobil dengan permintaan tinggi, kondisi baik, dan perawatan terjaga. Dengan cara ini, kamu bisa meminimalisir kerugian nilai jual di kemudian hari.