"Karena kondisi perairan dangkal, RB 218 lego jangkar di koordinat 02°28'10"LU dan 100°23'44"BT sambil menunggu tim dari Unit Siaga SAR Rokan Hilir melakukan penjemputan," jelas Budi.
Dalam operasi penyelamatan ini, Basarnas mengerahkan beberapa armada, di antaranya KM Arfan, KM Hey Jaya 88, KM Mitsubishi, dan kapal cepat RB 218. Setelah dievakuasi, seluruh korban akan mendapatkan pemeriksaan medis di fasilitas kesehatan terdekat.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem di laut, terutama bagi nelayan dan pelaku transportasi laut di wilayah rawan seperti Selat Malaka.