7 Penyebab Harga Mobil Bekas Turun Drastis, Jangan Sampai Terjebak!

Minggu, 01 Juni 2025 | 11:23:59 WIB
ILUSTRASI

VLOOD.ID - Membeli atau menjual mobil bekas memang menjadi alternatif yang populer di Indonesia, terutama karena harganya yang lebih terjangkau dibanding mobil baru. 

Namun, banyak pemilik mobil yang terkejut saat mengetahui harga mobil bekas mereka turun drastis setelah beberapa tahun pemakaian. Apa sebenarnya yang membuat harga mobil bekas bisa anjlok begitu tajam? 

Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan harga mobil bekas agar kamu bisa lebih bijak saat membeli atau menjual kendaraan.

1. Penyusutan Nilai (Depresiasi) Mobil

Salah satu alasan utama harga mobil bekas turun tajam adalah penyusutan nilai atau depresiasi. Setiap mobil baru, begitu keluar dari dealer, langsung mengalami penurunan nilai sekitar 20% hingga 30%. 

Depresiasi akan terus terjadi seiring bertambahnya usia mobil, biasanya mencapai 50% hingga 70% dalam lima tahun. 

Faktor ini tak terhindarkan, karena mobil dianggap sebagai aset konsumsi, bukan investasi.

2. Merek dan Model Mobil yang Kurang Populer

Faktor lain yang memengaruhi harga mobil bekas adalah popularitas merek dan model. Mobil dengan permintaan pasar rendah cenderung mengalami penurunan harga lebih cepat. 

Contohnya, mobil Eropa atau merek kurang dikenal biasanya memiliki nilai jual kembali lebih rendah dibanding mobil Jepang seperti Toyota atau Honda, yang dikenal irit dan mudah dirawat. 

Selain itu, model yang kurang diminati atau fitur yang sudah ketinggalan zaman juga membuat harga jual anjlok.

3. Riwayat Perawatan dan Kondisi Mobil

Kondisi mobil sangat berpengaruh pada harga jualnya. Mobil yang jarang dirawat, sering mogok, atau memiliki kerusakan besar akan mengalami penurunan harga signifikan. 

Catatan servis yang tidak lengkap, kilometer tinggi, atau ada bekas tabrakan juga menurunkan daya tarik di mata pembeli. Sebaliknya, mobil dengan servis rutin di bengkel resmi dan kondisi prima cenderung memiliki harga jual yang lebih baik.

4. Pajak dan Surat-Surat yang Tidak Lengkap

Kelengkapan dokumen seperti BPKB, STNK, dan faktur pembelian sangat penting dalam transaksi mobil bekas. Jika ada masalah pada surat-surat, seperti pajak mati, BPKB hilang, atau status mobil bekas lelang, pembeli akan cenderung menawar harga lebih rendah, bahkan ragu membeli. Oleh karena itu, pastikan semua dokumen legal lengkap dan dalam kondisi aman agar harga jual tetap kompetitif.

5. Faktor Tren Pasar dan Teknologi

Tren otomotif yang terus berkembang juga memengaruhi harga mobil bekas. Misalnya, dengan naiknya popularitas mobil listrik atau hybrid, permintaan terhadap mobil konvensional bisa turun. 

Selain itu, kehadiran model baru dengan teknologi canggih, seperti fitur ADAS (Advanced Driver Assistance System), membuat mobil lama terasa ketinggalan zaman dan nilainya ikut tergerus.

6. Warna dan Modifikasi yang Tidak Sesuai

Percaya atau tidak, warna mobil juga memengaruhi harga jual. Warna netral seperti putih, hitam, atau silver biasanya lebih mudah dijual dibanding warna mencolok seperti kuning atau ungu. 

Selain itu, modifikasi berlebihan seperti ganti velg ekstrem, cat bodi nyentrik, atau audio bising bisa membuat mobil kehilangan minat pembeli karena dianggap merepotkan atau tidak sesuai selera umum.

Waspada Sebelum Membeli atau Menjual

Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penurunan harga mobil bekas sangat penting, baik bagi pembeli maupun penjual. 

Dengan memahami penyebabnya, kamu bisa lebih bijak dalam memilih mobil bekas yang tahan nilai atau mempersiapkan mobil agar harga jualnya tetap optimal. 

Ingat, harga mobil bekas memang tidak akan sebanding dengan harga baru, tetapi dengan perawatan yang baik, dokumen lengkap, dan pemilihan model yang tepat, nilai jual mobil kamu bisa tetap stabil dan tidak anjlok terlalu dalam.

Tags

Terkini