VLOOD.ID - Saat ini, banyak pengguna otomotif mengeluhkan harga motor Jepang yang terasa semakin mahal. Honda, Yamaha, dan Kawasaki terus menaikkan harga produknya, bahkan untuk model tanpa banyak perubahan signifikan.
Sebagai contoh, Honda PCX 160 terbaru kini dibanderol lebih dari Rp40 juta, Yamaha Aerox pun ikut naik harga, sementara motor sport 250cc dari pabrikan Jepang sudah mencapai Rp70 jutaan.
Dengan harga yang semakin tinggi, muncul pertanyaan: Apakah motor Jepang benar-benar overpriced, atau hanya karena daya beli masyarakat yang menurun?
QJ Motor: Pendatang Baru dari Cina yang Siap Menggebrak Pasar
Jika ingin membandingkan harga motor Jepang dengan kompetitor, kita harus melihat pabrikan non-Jepang seperti produsen motor asal Cina.
Dulu, motor Cina sempat dipandang sebelah mata karena kualitasnya yang buruk, namun kini industri otomotif Cina telah berkembang pesat.
Salah satu merek yang serius memasuki pasar Indonesia adalah QJ Motor, yang bahkan berencana membangun pabrik di Cikarang.
Dengan produksi dalam negeri, motor QJ bisa dijual dengan harga lebih murah dibandingkan motor Jepang yang masih banyak diimpor secara CBU atau CKD.