VLOOD.ID - Mitsubishi adalah merek yang sangat dikenal dengan mobil-mobil ikonik seperti L300, Pajero, dan Triton. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Mitsubishi telah mencoba peruntungan di segmen SUV compact, tetapi sayangnya, mobil-mobil seperti Outlander, Eclipse Cross, dan XForce gagal menarik minat konsumen Indonesia.
Apa yang sebenarnya terjadi? Mari kita ulas lebih dalam.
1. Citra Merek yang Terlalu Kuat di Segmen Lain
Mitsubishi dikenal sebagai produsen kendaraan besar, mulai dari truk Fuso hingga SUV tangguh seperti Pajero. Namun, ketika beralih ke segmen SUV compact, citra merek yang kuat di mobil-mobil besar ini menjadi salah satu kendala.
Konsumen Indonesia seringkali mengasosiasikan Mitsubishi dengan kendaraan besar, bukan SUV compact. Outlander, misalnya, meskipun menawarkan desain yang cukup modern, namun memiliki citra yang kurang menarik karena beberapa masalah teknis yang berulang, seperti masalah kaki-kaki dan CVT yang bermasalah.
2. Desain yang Kurang Menonjol
Desain menjadi masalah besar bagi SUV compact Mitsubishi. Sebagai contoh, Outlander mengambil desain dari Mitsubishi Lancer yang meskipun terlihat bagus, tidak memberikan kesan baru yang segar.
Eclipse Cross juga sempat menjadi sorotan, namun banyak orang menilai desainnya tidak menarik. Di Amerika, Eclipse Cross bahkan mendapatkan kampanye negatif dengan hashtag #NotMyEclipse karena desainnya yang dianggap jadul.
XForce, model terbaru dari Mitsubishi, memang terlihat menarik pada awalnya, namun desainnya dianggap kurang memiliki identitas yang kuat.
Banyak yang menyebut desainnya mirip mobil Korea, dan kurang mewakili ciri khas Mitsubishi. Padahal, di segmen SUV compact, desain yang unik dan menarik sangat penting untuk menarik perhatian konsumen.