“Jarak rumah korban dengan sungai hanya sekitar 25 meter, dan saat kejadian air sungai hampir mencapai halaman rumah,” ungkap Genman.
Banjir yang menggenangi kawasan permukiman diduga menjadi pemicu utama buaya keluar dari habitatnya. Aroma ayam dari kandang yang terendam air semakin menarik perhatian predator tersebut.
“Kandang ayam yang terendam air menjadi daya tarik tersendiri bagi buaya karena aroma amisnya,” tambahnya.
Proses Evakuasi dan Imbauan Waspada dari BBKSDA Riau
Setelah berhasil mengamankan buaya dengan bantuan warga, tim BBKSDA Riau segera melakukan evakuasi.
Buaya tersebut dibawa ke tempat rehabilitasi untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya.
Genman Suhefti Hasibuan juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama saat musim penghujan seperti sekarang.
Selain itu, ia meminta warga untuk segera melaporkan jika ada satwa liar yang masuk ke permukiman.