VLOOD.ID - Honda dan Nissan baru-baru ini menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang membuka peluang besar untuk kolaborasi antara dua produsen mobil terkemuka Jepang ini.
Kerja sama ini berpotensi menghasilkan sebuah SUV full-size baru yang akan bersaing ketat di pasar global, khususnya di Amerika Serikat.
Meski belum ada konfirmasi resmi, kabar yang beredar menyebutkan bahwa Honda mungkin akan menggunakan Nissan Armada sebagai dasar untuk SUV besar baru mereka.
Melalui kolaborasi ini, kedua perusahaan berencana untuk berbagi platform kendaraan di berbagai segmen, termasuk segmen kendaraan besar.
Dikutip dari gaadiwaadi, Honda bisa memanfaatkan keunggulan Nissan di pasar SUV besar untuk menciptakan model baru yang mampu bersaing dengan Ford Expedition, Jeep Wagoneer, Toyota Sequoia, dan model-model serupa lainnya.
Bahkan, ada kemungkinan Honda juga akan meluncurkan versi premium dari SUV ini untuk bersaing dengan Lexus LX dan Cadillac Escalade.
Di pasar AS, Honda saat ini sudah memiliki model Pilot yang merupakan SUV besar dengan kapasitas delapan penumpang, namun Nissan Armada lebih unggul dalam hal ukuran dan tenaga.
Armada dilengkapi dengan mesin 3.5L V6 twin-turbo yang menghasilkan 425 hp dan torsi hampir 700 Nm, menjadikannya pilihan yang lebih bertenaga dibandingkan Honda Pilot.
Selain itu, kolaborasi ini juga menandai fokus kedua perusahaan pada pengembangan elektrifikasi dan kendaraan pintar. Honda dan Nissan telah bekerja sama dalam riset platform kendaraan yang berbasis perangkat lunak untuk mengurangi biaya pengembangan, meningkatkan efisiensi produksi, dan menghadirkan produk yang lebih kompetitif.
Mereka juga berencana untuk mengintegrasikan rantai pasokan mereka, yang diharapkan dapat mengoptimalkan operasi produksi.
Pada 2026, kedua perusahaan berencana untuk mendirikan perusahaan induk bersama, yang akan menjadikan Honda dan Nissan sebagai anak perusahaan sepenuhnya.
Meskipun berada dalam satu payung perusahaan, Honda dan Nissan tetap akan mempertahankan identitas merek mereka masing-masing. Perusahaan induk gabungan ini direncanakan untuk terdaftar di Bursa Saham Tokyo, yang tentu saja akan membawa perubahan besar dalam industri otomotif Jepang.