Ia tak pernah memperlakukan Ace sebagai musuh atau “anak bajak laut”, melainkan sebagai manusia biasa yang layak diberi kesempatan hidup dan memilih jalan sendiri.
Konflik Hati di Marineford
Momen paling emosional terjadi di Perang Marineford. Saat Ace hendak dieksekusi, Garp duduk diam di tangga, wajahnya penuh konflik.
Ia tidak sedang bingung sebagai seorang perwira, tapi sebagai seorang “kakek”. Dia dihadapkan pada pilihan sulit: menjalankan tugas atau menyelamatkan cucunya.
Garp tidak marah saat Ace memilih jalan bajak laut. Ia kecewa, iya, tapi tidak pernah membenci.
Karena baginya, menjadi orang tua bukan soal mengontrol pilihan anak, tapi mendukung dan melindungi mereka, meski jalannya berbeda.