VLOOD.ID - Ethereum (ETH) kembali menghadapi volatilitas tinggi, dengan lonjakan likuidasi posisi long yang signifikan di berbagai bursa kripto (centralized exchanges atau CEX). Berdasarkan data dari CryptoQuant, banyak trader mengalami kerugian besar setelah harga Ethereum mencapai puncak di $4.000 pada awal tahun 2025, sebelum mengalami koreksi tajam.
“Banyak trader yang terkena likuidasi dari posisi long karena mereka berekspektasi adanya kenaikan harga, namun justru yang terjadi adalah penurunan harga sehingga posisi mereka terpaksa ditutup.”
Fenomena ini bukanlah hal baru. Lonjakan likuidasi long Ethereum sebelumnya terjadi pada puncak bull market 2021, yang diikuti dengan periode penurunan harga signifikan.
Lonjakan Likuidasi Long: Pola yang Berulang
.png)
Gambar: Ethereum Long Liquidations USD - All Exchanges, All Symbol. CryptoQuant
Data historis menunjukkan bahwa likuidasi long Ethereum sering kali terjadi di dekat puncak harga. Trader yang terlalu optimis terhadap reli pasar cenderung menggunakan leverage tinggi, yang meningkatkan risiko likuidasi jika harga bergerak berlawanan dengan ekspektasi mereka.
“Volume likuidasi long paling tinggi terjadi di puncak bull market 2021 yang mana akhirnya diikuti oleh periode penurunan harga yang signifikan.”
Pada awal 2025, pola serupa kembali terlihat. Dengan Ethereum mencapai $4.000, banyak trader yang memasang posisi long dengan ekspektasi harga akan terus naik. Namun, tekanan jual yang meningkat justru menyebabkan gelombang likuidasi besar.
“Fenomena tingginya likuidasi long tersebut juga terjadi pada awal tahun 2025 ini dimana terjadi peningkatan volume likuidasi long secara substansial ketika Ethereum berada di puncak harga yaitu $4.000.”
Apakah Likuidasi Long Selalu Menandakan Puncak Harga?
Meskipun lonjakan likuidasi sering dikaitkan dengan puncak harga, data menunjukkan bahwa hal ini tidak selalu berarti pasar akan berbalik arah ke tren bearish.
“Meskipun demikian, likuidasi long bukan hanya menjadi suatu pertanda top, namun juga sebaliknya.”
Dalam beberapa kasus, peningkatan likuidasi justru dapat membuka peluang bagi pasar untuk pulih, terutama jika sentimen tetap bullish dan fundamental Ethereum tetap kuat.
Kesimpulan: Waspadai Volatilitas, Kendalikan Risiko
Lonjakan likuidasi long Ethereum yang terjadi di awal 2025 kembali menegaskan pentingnya manajemen risiko dalam trading. Penggunaan leverage tinggi dapat memberikan keuntungan besar, tetapi juga meningkatkan risiko likuidasi yang merugikan jika pasar bergerak berlawanan.
Dengan volatilitas yang masih tinggi di pasar kripto, trader perlu lebih berhati-hati dalam mengambil posisi dan mempertimbangkan strategi pengelolaan risiko yang lebih konservatif.
Disclaimer:
Artikel ini disediakan hanya untuk tujuan informasi. Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR). Penulis tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil berdasarkan informasi dalam artikel ini.