Meskipun ada shuttle car, Tekad menilai RSD Madani masihbbelum mempunyai manajemen pengelolaan strategi yang baik. Padahal, manajemen strategi tersebut sangat diperlukan supaya arah kebijakan rumah sakit milik pemerintah ini kedepannya lebih terkelola dan lebih tertata.
"Ya, sebenarnya manajemen strategi itu yang utama. Contohnya saja target mereka dalam setahun ini berapa kunjungan pasien, berapa pasien rawat jalan, berapa pasien rawat inap, berapa pasien untuk masing-masing poli, berapa pendapatan dari labor, target dari ICU/PICU/ICCU, ruang operasi dan lainnya itu bisa tercapai semuanya," jelasnya.
"Untuk mencapai target itu harus tahu apa yang mereka lakukan, apa hambatannya, gimana solusinya dan apa rencananya. Semua itu harus dianalisa per hari, per minggu dan perbulan. Kenapa saat ini RSD Madani itu tidak ada pasien? Kenapa puskesmas tidak merujuk ke RSD Madani dan hal-hal lainnya belum dapat digambarkan ke kami," tambahnya.
Komisi III DPRD Kota Pekanbaru menjadwalkan pemanggilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru dan Pelaksana Harian (Plh) Sekdako Kota Pekanbaru dalam agenda rapat untuk membahas pembenahan manajemen pengelolaan RSD Madani Pekanbaru.
"Kita akan panggil, apakah RSD Madani harus diperlukan untuk menggunakan jasa konsultan supaya hal-hal tersebut dapat dibuatkan manajemen strateginya, serta semuanya itu ada key performance indikator (KPI). Terutama menyangkut kepuasan pasien itu harus ada inovasi agar tidak ada lagi pasien yang terlantar dan kecewa," ucap Tekad.